Jurnal Republik, Kota Tangerang – Selama libur Lebaran, anak-anak menikmati waktu santai, bebas bermain dan berkumpul dengan keluarga. Kini waktu libur usai, anak-anak di Kota Tangerang sudah mulai masuk sekolah kembali.
Transisi kembali ke aktivitas rutin tak selalu berjalan mulus, terutama bagi anak-anak. Sejumlah orang tua pun tak sedikit mengeluhkan perubahan suasana hati anak usai libur Panjang. Psikolog Puspaga Kota Tangerang Sri Damayanti mengatakan, hal ini merupakan fenomena post holiday blues atau sindrom liburan panjang.
“Jika anak-anak merasakan ini, kebanyakan dari mereka belum bisa mengekspresikan secara verbal. Gejala yang muncul bisa berupa sulit tidur, nafsu makan menurun, hingga ketakutan atau kecemasan saat kembali ke sekolah,” papar Yanti, Rabu (9/4/25).
Ia pun membagikan tips mencegah anak dari sindrom liburan panjang. Dimana, orang tua memiliki peranan besar bagi anak untuk membangkitkan kembali semangat beraktivitas. “Maka, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk anak dalam menghadapi masa transisi ini,” katanya.
Pertama, beri waktu dan ruang untuk beradaptasi, yaitu waktu untuk kembali terbiasa dengan pola sebelum liburan untuk ke sekolah. Jangan menuntut anak untuk tampil optimal sejak hari pertama masuk.
Kedua, ajak anak mengungkapkan perasaan, bantu anak mengenali dan mengungkapkan perasaannya, terutama bila mereka merasa cemas atau sedih. Orang tua bisa mengajak anak membicarakan hal menyenangkan di sekolah.
Ketiga, orang tua bisa menjadi contoh dengan menunjukkan antusiasme saat kembali bekerja atau menjalani aktivitas harian agar anak melihat dan ini bukan hal yang menakutkan.
Keempat, buat rencana liburan berikutnya untuk mengalihkan rasa kecewa karena liburan telah usai.
Kelima, bangun kembali rutinitas secara bertahap. Dan keenam, perhatikan pola tidur dan asupan nutrisi dan terakhir libatkan anak dalam persiapan sekolah.
Tak hanya di hari pertama masuk tapi juga pekan pertama dan hari-hari berikutnya. (zai)