Kota Tangerang – MSN, Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Tangerang membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah untuk melakukan fieldtrip edukatif secara gratis. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang interaktif melalui beragam fasilitas yang tersedia, mulai dari ruang anak, galeri sejarah, hingga mini teater.
Kepala DPAD Kota Tangerang Engkos Zarkasyi mengatakan, bagi sekolah atau lembaga pendidikan yang ingin melakukan pengajuan bisa menghubungi nomor WhatsApp 0813-8618-9098 untuk mendapatkan formulir pendaftaran.
“Alternatif lainnya, pendaftaran juga dapat dilakukan secara langsung di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang, yang beralamat di Jalan Mayjen Sutoyo No. 2, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang. Yakni, bersurat langsung untuk mendapat penyesuaian tanggal dan waktu pelaksanaannya,” ungkap Engkos, Rabu (10/9/25).
Lanjutnya, Perpustakaan Daerah Kota Tangerang ini buka setiap hari, dengan jam operasional Senin–Jumat pukul 08.00 – 15.30 WIB atau Sabtu–Minggu pukul 08.00 – 12.00 WIB. “Seluruh fasilitas sangat ramah anak, terlebih tersedianya mini teater yang memberikan pengalaman berbeda saat berkunjung ke perpustakaan yang mungkin dikenal hanya buku-buku saja,” seru Engkos.
Fieldtrip ke Perpusda Kota Tangerang adalah alternatif kegiatan luar kelas yang menarik, gratis, dan pastinya mendidik. “Dengan fasilitas lengkap dan suasana nyaman, siswa dapat belajar sekaligus bermain dalam lingkungan yang mendorong literasi dan kreativitas,” katanya.
Ia pun menjelaskan, setiap lantai di Perpusda Kota Tangerang dirancang untuk memberikan pengalaman yang berbeda dan edukatif bagi pengunjung. Lantai 1 adalah galeri sejarah & UMKM corner. Di lantai ini, pengunjung dapat menjelajahi Tangerang City Gallery, sebuah pameran interaktif yang menampilkan sejarah Kota Tangerang. Selain itu, tersedia juga UMKM corner yang menawarkan berbagai produk lokal unggulan.
“Lantai satu Tangerang City Galery dan UMKM Corner, pengunjung dapat melihat sejarah Kota Tangerang dalam sebuah konsep pameran dan berbelanja produk lokal atau UMKM,” jelas Engkos.Lantai 2 ruang anak dan baca umum. Zona ini dibagi menjadi area khusus anak dan ruang baca umum.
“Ruang anak juga disediakan fasilitas untuk menstimulasi tumbuh kembang anak melalui aktivitas bermain edukatif. Serta mendukung kegiatan mendongeng atau storytelling,” ujarnya.
Layanan anak menyediakan ratusan buku cerita anak-anak. Sedangkan ruang baca umum memiliki koleksi buku dari berbagai bidang seperti, ilmu murni (matematika, fisika, kimia, biologi), teknologi dan ilmu terapan (kedokteran, teknik, pertanian, bisnis), seni dan rekreasi (musik, desain, fotografi, olahraga) hingga sastra dari berbagai bangsa, termasuk koleksi braille.
Lantai 3 Ruang TIK, podcast & mini teater. Lantai tertinggi ini menyediakan ruang baca tambahan, layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), studio podcast, serta ruang mini teater. “Ruang teater difungsikan sebagai tempat pemutaran film-film edukatif, documenter
sejarah dan budaya Kota Tangerang, sekaligus ruang diskusi dan apresiasi karya audio visual,” tutupnya. (zai)
